Kamis, 13 Agustus 2009

TAFAKKUR

Seekor kura-kura tampak tenang ketika merayap di antara kerumunan penghuni hutan lain. Pelan tapi pasti, ia menggerakkan keempat tapak kakinya yang melangkah sangat lamban: "Plak...plak...plak...!"

Tingkah kura-kura itu pun mengundang reaksi hewan lain. Ada yang mencibir, tertawa, dan mengejek. "Hei, kura-kura! Kamu jalan apa tidur!" ucap kelinci yang terlebih dulu berkomentar miring. Spontan, yang lain pun tertawa riuh.

"Hei, kura-kura!" suara tupai ikut berkomentar. "Kalau jalan jangan bawa-bawa rumah. Berat tahu!" Sontak, hampir tak satu pun hewan yang tak terbahak. "Ha..ha..ha..ha! Dasar kura-kura lamban!" komentar hewan-hewan lain kian marak.

Namun, yang diejek tetap saja tenang. Kaki-kakinya terus melangkah mantap. Sesekali, kura-kura menoleh ke kiri dan kanan menyambangi wajah rekan-rekannya sesama penghuni hutan. Ia pun tersenyum. "Apa kabar rekan-rekan?" ucap si kura-kura ramah.

"Teman, tidakkah sebaiknya kau simpan rumahmu selagi kamu jalan. Kamu jadi begitu lambat," ucap kancil lebih sopan. Ucapan kancil itulah yang akhirnya menghentikan langkah kura-kura. Ia seperti ingin mengucapkan sesuatu.

"Tak mungkin aku melepas rumahku," suara kura-kura begitu tenang. "Inilah jatidiriku. Melepas rumah, berarti melepas jatidiri. Inilah aku. Aku akan tetap bangga sebagai kura-kura, di mana pun dan kapan pun!" jelas si kura-kura begitu percaya diri.
**

Menangkap makna hidup sebagai sebuah pertarungan, memberikan sebuah kesimpulan bahwa merasa tanpa musuh pun kita sebenarnya sedang bertarung. Karena musuh dalam hidup bisa berbentuk apa pun: godaan nafsu, bisikan setan, dan berbagai stigma negatif. Inilah pertarungan yang merongrong keaslian jatidiri: sebagai muslim, aktivis, dan dai.

Pertarungan tanpa kekerasan ini bisa berakibat fatal dibanding terbunuh sekali pun. Karena orang-orang yang kalah dalam pertarungan jatidiri bisa lebih dulu mati sebelum benar-benar mati. Ia menjadi mayat-mayat yang berjalan.

Bagian terhebat dari pertarungan jatidiri ini adalah orang tidak merasa kalah ketika sebenarnya ia sudah mati: mati keberanian, mati kepekaan, mati spiritual, mati kebijaksanaan, dan mati identitas.

Karena itu, tidak heran jika kura-kura begitu gigih mempertahankan rumah yang membebaninya sepanjang hidup. Walaupun karena itu, ia tampak lamban. Walaupun ia diserang ejekan. Kura-kura punya satu prinsip yang terus ia perjuangkan: inilah aku! Isyhaduu biannaa muslimiin. (mnuh)

Sumber: http://eramuslim.com/hikmah/tafakur/rumah.htm
========================

{Penyesalan atas Dosa-Dosa}


I'TIROOF


ilaahi lastu
lil firdausi ahlan
wa laa aqwaa
'alannaari jahiimi
fahabli taubatan
waghfir dzunuubi

fa innaka
ghoofiruddzambil 'adziimi
dzunuubii mitslu
a'daadir rimaali
fahabli taubatan
yaa dzaljalaali

wa 'umri naagiishum
fii kulliyaumi
wa dzambii zaa iduu
kaifahtimali

ilaahi 'abdukal
'aashi ataaka
muqirron biddzunuubi
waqud da'aaka

fa in taghfir fa anta
lidzaaka ahlun
wa in tadrud
faman narjuu siwaaka

======================


Mencari Jodoh ^_^


@ Istikhorah Cinta @

Rasulullah saw. membolehkan menikah dengan menetapkan kriteria. Berdasar hadist Rasul :
“Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dank arena agamanya. Maka beruntunglah yang memilih wanita yang memiliki agama. (Kalau tidak begitu),maka berlumuran tanah kedua tanganmu (engkau tidak akan beruntung).”(HR Bukhari – Muslim)

Sesungguhnya, laki-laki boleh menikahi wanita berdasar empat hal yang menjadi standar yang dibolehkan tersebut. Meskipun kemudian Rasulullah saw memesankan bahwa pilihan yang beruntung adalah pilihan yang didasarkan kepada agama.

Bila memang standar agama terpenuhi, lalu Allah mengaruniainya dengan ”bonus” yang lain, misalnya harta,kecantikan dan keturunan baik-baik, tentu itu nikmat dunia yang harus disyukuri dan dipertanggungjawabkan pengamalannya, kelak.

Tetapi, bila standar agama dinomor empatkan setelah standar-standar duniawi tersebut, tentu tidak aneh bila visi ibadah dan peningkatan derajat di mata Allah menjadi tak tersampaikan. Maka pandai-pandailah memilih jodoh dan menetapkan standar.

bersambung yaa...
=======================

Rabu, 12 Agustus 2009

Shollad [Pengayaan]


BIASAKANLAH UNTUK JUJUR

Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Senantiasalah dengan jujur karena jujur itu akan membimbing ke arah kebajikan, sedangkan kebajikan itu akan membimbing ke surga. Sesungguhnya sesorang yang berbuat jujur sampailah di sisi Allah ditetapkan sebagai orang jujur. Jauhkanlah sifat dusta karena dusta itu akan membimbing ke arah perbuatan dosa/curang. Sedangkan dusta itu membimbing ke neraka. Sesungguhnya seseorang berbuat dusta sampailah di sisi Allah ditetapkan sebagai pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim)

Agar selalu mendapat perlindungan Allah dari perbuatan yang tercela, kita biasakan untuk senantiasa berbuat jujur. Kejujuran membuat kita mempunyai banyak teman, dipercaya orang lain, serta mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Sebaliknya, dengan berbuat curang, kita akan dijauhi oleh teman, tidak dipercaya oleh orang lain, dan diakhirat akan mendapat siksa dari Allah swt.

Allahu a'lam bish-showab. Amin.
=========================

* MUTIARA HADITS *

Sahabat Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa menolong orang mukmin dari suatu kesusahan di dunia, Allah swt akan menghilangkan baginya kesusahan kelak di hari Kiamat. Barangsiapa menutupi cela/aib orang mukmin, Allah juga akan menutup cela/aib dirinya di dunia dan di akhirat."

"Barangsiapa memudahkan orang mukmin yang sedang berada dalam kesempitan (ekonomi), Allah akan memudahkan kehidupannya di dunia dan akhirat, Allah selalu menolong hamba-Nya selagi dia mau menolong saudaranya. Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Tidak ada sekelompok orang yang duduk di dalam masjid sambil membaca dan tadarrus Al-Qur'an, kecuali mereka dikelilingi para malaikat serta diberi ketenangan jiwa dan rahmat. Allah swt menyebut-nyebut nama mereka di hadapan para malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang malas beramal, ia akan terlambat masuk ke surga." (HR. Muslim)

Allahu A'lam Bish-Showab. ^_^
=========================

Kisah Teladan

KHUSYUK DALAM SHOLAT

Pada suatu hari, ada seorang sahabat datang kepada Nabi saw. seraya mengadu, "Ya Nabi, saya tidak pernah dapat khusyuk sepenuhnya dalam sholat. seringkali, aku teringat seala urusan kehidupanku."
Nabi saw. menjawab, "Tidak ada orang yang dapat khusyuk sepenuhnya dalam sholat dari awal hingga akhir."
Tiba-tiba Ali Bin Abi Thalib menyanggah, "Saya bisa, ya Rasulullah!"
"Betul?" tanya Nabi.
"Betul," jawab Ali dengan yakin.
"Jika engkau dapat khusyuk dengan sempurna dari awal hingga akhir dalam sholatmu, aku hadiahkan sorban terbaikku untukmu," sabda Nabi.
Ali pun melakukan sholat sunnah dua raka'at. Setelah selesai, ia ditanya oleh Nabi, "Bagaimana? Bisa khusyuk dengan sempurna?"
Ali dengan muka murung menjawab, "Raka'at pertama dan kedua, saya khusyuk sekali hingga duduk tasyahud akhir. Ketika mendekati salam, hati saya berubah, teringat akan janjimu. Jadi rusaklah khusyuk saya."

"Demikianlah dengan yang lain, khusyuk itu diukur oleh Allah sebatas kemampuan manusia. Yang penting, dalam ibadah hendaknya kita mampu seakan-akan melihat Allah. Akan tetapi, jika tidak mampu, asalkan kita ingat bahwa Allah melihat kita, itu sudah memadai," sabda Nabi saw.

Allahu a'lam bish-shawab. Amin.

=======================

99 Asma'ul Husna


Dibawah ini kami titipkan nama-nama Allah bersama maksudnya untuk sama-sama kita ingati sebagai ulangkaji. Semuga akan lahir keinsafan di hati kita apabila kita mengingati kebesaran Allah.


01.Ar-Rahman-Yang Maha Pemurah
02.Ar-Rahim-Yang Maha Mengasihi
03.Al-Malik-Yang Maha Menguasai
04.Al-Quddus-Yang Maha Suci
05.Al- Sallam-Yang Maha Selamat Sejahtera
06.Al-Mu'min-Yang Maha Melimpahkan Keamanan
07.Al-Muhaimin-Yang Maha Pengawal serta Pengawas
08.Al-Aziz-Yang Maha Berkuasa
09.Al-Jabbar-Yang Maha Kuat
10.Al-Mutakabir-Yang Melengkapi Segala Ke Besarannya
11.Al-Khaliq-Yang Maha Pencipta
12.Al-Bari-Yang Maha Menjadikan
13.Al-Musawwir-Yang Maha Pembentuk
14.Al-Ghaffar-Yang Maha Pengampun
15.Al-Qahhar-Yang Maha Perkasa
16.Al-Wahhab-Yang Maha Penganugerah
17.Al-Razzaq-Yang Maha Pemberi Rezeki
18.Al-Fattah-Yang Maha Pembuka
19.Al-'Alim-Yang Maha Mengetahui
20.Al-Qabidh-Yang Maha Pengekang
21.Al-Basit-Yang Maha Melimpah Nikmat
22.Al-Khafidh-Yang Maha Perendah (Pengurang)
23.Ar-Rafi'-Yang Maha Peninggi
24.Al-Mu'izz-Yang Maha Mengasihi dan menghormati (Memuliakan)
25.Al-Muzill-Yang Maha Menghina
26.As-Sami'-Yang Maha Mendengar
27.Al-Basir-Yang Maha Melihat
28.Al-Hakam-Yang Maha Mengadili
29.Al-'Adl-Yang Maha 'Adil
30.Al-Latif-Yang Maha Lembut serta Halus
31.Al-Khabir-Yang Maha Mengetahui
32.Al-Halim-Yang Maha Penyabar
33.Al-'Azim-Yang Maha Agung
34.Al-Ghafur-Yang Maha Pengampun
35.Asy-Syakur-Yang Maha Bersyukur
36.Al-'Aliy-Yang Maha Tinggi serta Mulia
37.Al-Kabir-Yang Maha Besar
38.Al-Hafiz-Yang Maha Memelihara
39.Al-Muqit-Yang Maha Menjaga
40.Al-Hasib-Yang Maha Penghitung
41.Al-Jalil-Yang Maha Besar serta Mulia
42.Al-Karim-Yang Maha Pemurah
43.Ar-Raqib-Yang Maha Waspada
44.Al-Mujib-Yang Maha Pengkabul
45.Al-Wasi'-Yang Maha Luas
46.Al-Hakim-Yang Maha Bijaksana
47.Al-Wadud-Yang Maha Penyayang
48.Al-Majid-Yang Maha Mulia
49.Al-Ba'ith-Yang Maha Membangkitkan Semula
50.Asy-Syahid-Yang Maha Menyaksi
51.Al-Haqq-Yang Maha Benar
52.Al-Wakil-Yang Maha Pentadbir
53.Al-Qawiy-Yang Maha Kuat
54.Al-Matin-Yang Maha Teguh
55.Al-Waliy-Yang Maha Melindungi
56.Al-Hamid-Yang Maha Terpuji
57.Al-Muhsi-Yang Maha Penghitung
58.Al-Mubdi-Yang Maha Pencipta dari Asal
59.Al-Mu'id-Yang Maha Mengembali serta Memulihkan
60.Al-Muhyi-Yang Maha Menghidupkan
61.Al-Mumit-Yang Mematikan
62.Al-Hayy-Yang Senantiasa Hidup
63.Al-Qayyum-Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64.Al-Wajid-Yang Maha Penemu
65.Al-Majid-Yang Maha Mulia
66.Al-Wahid-Yang Maha Esa
67.Al-Ahad-Yang Tunggal
68.As-Samad-Yang Menjadi Tumpuan
69.Al-Qadir-Yang Maha Berupaya
70.Al-Muqtadir-Yang Maha Berkuasa
71.Al-Muqaddim-Yang Maha Menyegera
72.Al-Mu'akhkhir-Yang Maha Penangguh
73.Al-Awwal-Yang Pertama
74.Al-Akhir-Yang Akhir
75.Az-Zahir-Yang Zahir
76.Al-Batin-Yang Batin
77.Al-Wali-Yang Wali / Yang Memerintah
78.Al-Muta'ali-Yang Maha Tinggi serta Mulia
79.Al-Barr-Yang banyak membuat kebajikan
80.At-Tawwab-Yang Menerima Taubat
81.Al-Muntaqim-Yang Menghukum (mereka yang bersalah)
82.Al-'Afuw-Yang Maha Pengampun
83.Ar-Ra'uf-Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84.Malik-ul-Mulk-Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85.Dzul-Jalal-Wal-Ikram-Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86.Al-Muqsit-Yang Maha Saksama
87.Al-Jami'-Yang Maha Pengumpul
88.Al-Ghaniy-Yang Maha Kaya serta Serba Lengkap
89.Al-Mughni-Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90.Al-Mani'-Yang Maha Pencegah
91.Al-Darr-Yang Mendatangkan Mudharat
92.Al-Nafi'-Yang Memberi Manfaat
93.Al-Nur-Yang bercahaya
94.Al-Hadi-Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95.Al-Badi'-Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96.Al-Baqi-Yang Maha Kekal
97.Al-Warith-Yang Maha Mewarisi
98.Ar-Rasyid-Yang Memimpin (Ke arah Kebenaran)
99.As-Sabur-Yang Maha Penyabar


"Dana Allah mempunyai nama-nama yang baik (yang mulia) maka serulah (dan berdoalah) kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu, dan serulah orang-orang yang berpaling dari kebenaran dalam masa menggunakan nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf:180).

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan "Dzikrullah". Ketahuilah dengan "Dzikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia."(QS.Ar-Ra'd:28).

===============

Selasa, 11 Agustus 2009

Bismillaahirrohmaanirrohim

Syurga dibawah Telapak Kaki Ibu

Wanita diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri Laki-laki yang bengkok,,,terletak dibawah lengan kiri,,,dekat dengan hati,,,

Martabat dan kehormatan wanita telah diabadikan dalam al-Qur'an dan Sunnah Rosulullah saw,,,

Wanita adalah Tiang Negara dan Agama,,,

Wanita adalah seorang yang lemah lembut,,,penuh kasih sayang,,,perhatian,,,

Wanita adalah istri bagi suaminya,,,ibu dari anak-anaknya,,,sekolah bagi keluarganya,,,

Wanita adalah ekonom yang profesional dalam keluarga,,,

Wanita juga seorang Dokter Ahli dalam keluarganya,,,

Ketika wanita menjadi calon Ibu,,,dia mengandung selama 9 bulan 40 hari,,,melahirkan antara hidup dan mati,,,menyusui anaknya selama 2 tahun,,,membesarkan dan mendidik anaknya hingga dewasa,,,

Ketika Wanita telah menjadi Ibu,,,maka letak Syurga berada dibawah Telapak Kaki Ibu,,,^_^

Kasih Sayang dan Murka Alloh tergantung Kasih Sayang dan Murka dari Ayah dan Ibu,,,

Kekuatan Hakiki sang Wanita Super,,,^_^
**WANITA SHOLEHAH**

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =